Ketika engkau meluapkan emosi tulislah semua dalam lembaran puisi dan cerpen walau puisimu dan cerpenmu tak seindah yang engkau bayangkan. Tapi yakinlah dengan tulisanmu itu engkau menjadi lebih berharga untukmu dan untuk orang lain.
Rabu, 08 Mei 2013
Gelisah
Tebar ragu mengusik jiwa yang lemah
Takut mengidam dalam tulang kerasku
Putus asa menjalar-jalar di kaki kecilku
Ibarat ular kian berbisa di kelopak mata
Khawatir merasuk ulu hatiku
Uh, aku gelisah di tengah jalan bengkokku
Rapuh melangkah kaki-kaki ini
Titik air mata meresap di hati
Kini gelisah mencabik-cabik jantung hidupku
Woi…woi…woi…
Ku katakan pada langit aku takut langit, titik gelap terlintas di sini
Lemah syaraf hijauku menjawab sendu
Woi…woi…woi…
Merayu bintang pancarkan cahaya di hati
Hanya bayangan tak berberkas singgah ku dapat
Merayu gerimis pada senja merindukan pelangi
Sulit ku rasa di penantian panjangku
Dia yang Maha Mengetahui
Kala ku tak mampu berdiri lagi
Dia yang Maha Mengetahui
Kala bunga-bunga harum tak lagi ku cium baunya
Dia yang Maha Mengetahui
Kala gelisah menipu jiwa yang rapuh
Tuhan tolong aku dalam gelisahku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar