Rabu, 14 Agustus 2013

Pengaduan Hati




Ya Allah, hamba hina…
Hamba hanyalah manusia lemah
Hati hamba kotor
Ya Allah, dapatkah engkau dengar hamba?
Ya Allah, hamba membutuhkan teman-teman
Ya Allah, mengapa hamba merasa kesepian padahal
Hamba sudah bersama abah dan mama
Ya Allah, tolong hamba…
Sampaikan padanya pada teman-teman hamba
Saudara-saudara hamba, hamba membutuhkan mereka

Hamba hanya bisa diam
Salahkah hamba, Ya Allah
Hamba merasa kesepian tiada yang menemani hati yang mudah rapuh ini
Ya Allah, hati hamba sakit, sakit
Dapatkah engkau sembuhkan hati hamba ini?
Hamba tertekan, Ya Allah, tertekan dengan semua ini
Mengapa Ya Allah, terasa sulit membendung luka?
Mengapa Ya Allah, hati ini ternodai?
Hamba harus kuat, kuat, meski hamba tahu hamba lemah
Tolonglah hamba, Ya Allah…

Selasa, 13 Agustus 2013

Teguhkan Perjuanganmu, wahai saudariku

Jika dia adalah jodohmu, engkau pasti akan duduk bersamanya di atas lingkar kebahagiaan
Jika dia adalah jodohmu, engkau pasti akan merasakan nikmatnya “sesuatu yang halal” bersamanya
Jika dia adalah jodohmu, engkau pasti akan melihatnya setiap hari, setiap detik, setiap perputaran waktu, dan engkau pasti akan memandang bola matanya, hidungnya dengan tatapan kasih sayang tanpa batas
Tidak mengapa engkau mencoba menyampingkan urusan perasaan cintamu terhadap seseorang karena ada yang lebih berharga dari cinta yaitu cita-cita
Jika engkau berhasil menggapai cita-citamu itu maka kelak jodohmu akan bahagia atas keberhasilanmu, dia akan berkata, “Wahai istriku, begitu istimewanya engkau.”
Sudahlah cita-citamu itu lebih bermakna ketimbang cintamu
Untuk apa terlalu over memikirkan seseorang yang dia pun belum tentu memikirkanmu atau justru tidak memikirkanmu???
Buang-buang waktu, buang-buang energi…
Tidak perlu engkau terlalu memikirkan seseorang yang engkau cintai untuk sekarang toh pada saatnya kelak jika janur kuning telah bertahta jodohmu pasti akan berbalik yang memikirkanmu pula…
Titipkanlah dia kepada Dia Sang Pemberi dan yakinlah pada saatnya kelak dia akan mengetuk pintu rumahmu untuk mengajakmu berlabuh ke bahtera rumah tangga…
Jodohmu akan selalu ada memberikan bahunya untukmu,
Jodohmu akan selalu memberikan senyuman manjanya untukmu,
Jodohmu akan ada, ada, dan ada jika engkau membutuhkannya,
Bahkan dia akan ada disaat engkau terbaring lemah dan tak berdaya,
Wahai diri kejarlah Dia bukan dia karena hanya Dia Yang Maha Memberi perasaan cintamu..
Wahai diri tenanglah dan isilah setiap lembaran hidupmu dengan ilmu

Cinta yang Salah

Maafkan aku…
Telah mencintaimu dengan berani
Maafkan aku…
Memendam perasaan ini di sini
Ruang hati yang bertuliskan namamu

Aku tahu aku ini minder
Bahkan dekat denganmu pun aku tak kuasa
Aku hanyalah anak si “BURUH”
Engkau pasti menjauh dariku karena aku anaknya

Tuhan menakdirkanku bersama keluarga sederhana
Jauh dari kesombongan dan ketamakan
Wahai pemuda “MS” tengoklah di sana
Banyak wanita shalehah menanti untuk kau pilih

Ah, lagi lagi minder menghantuiku
Aku terlalu buruk untuk engkau
Sementara di luar sana deretan barisan wanita
Senantiasa ingin kau pilih
Yah, aku memang tak pantas untukmu

Aku bukanlah kupu-kupu indah di pagi buta
Aku hanyalah seorang wanita yang selalu minder untukmu
Wahai pemuda yang ku damba
Melepaskanmu dalam genggaman hati ini
Pilihan terbaik untuk hidupku dan masa depanku

Gara-gara engkau aku lebih memikirkanmu ketimbang Dia
Gara-gara engkau aku sibuk mengawasimu lewat jalan ini
Aku tak sadar bahwa Allah selalu mengawasiku
Gara-gara engkau lantunan zikir lupa ku lafazhkan
Aku tak sadar namamu telah menandingi nama-Nya
Gara-gara engkau ayat-ayat Alquran selalu pudar ku baca
Aku tak sadar kelakuanku berubah hanya untuk mendapatkan
Sepucuk cinta darimu
Tapi itu dahulu???
Allah menguji cinta ini agar aku memilih cinta-Nya yang lebih berharga
Aku tahu siapa yang benar pantas aku cinta seutuhnya?
Dia atau kamu? Kamu atau Dia?
Satu jawabku aku lebih mencintai-Nya
Tapi cintaku padamu telah menodai ikatan cinta ini kepada-Nya
Uh, aku sadar cinta ini kepadamu salah
Aku salah mencintaimu…

Terngiang petuah-petuah dari ahli ilmu
Bahwa cinta yang baik mengantarkan pelakunya
Semakin mencintai Rabb-Nya
Tapi tidak untuk engkau
Setiap hari bayangan angan-angan bersamamu
Selalu hadir di benak dan hati ini
Ini salah sekali lagi salah bahkan bertriliun kali ini cinta yang salah
Ada baiknya aku meminta kepada-Nya
Agar menghapuskan cinta yang salah ini
Karena semakin aku mencintaimu semakin aku melupakanmu

Mungkin ada yang lebih baik darimu
Yang mampu membuatku mencintai-Nya melebihi alam semesta
Tanpa harus melupakan-Nya dalam hatiku
Mencintaimu buah kesalahan besar dariku
Ketika aku telah menghapus dari hatiku karena-Nya
Yakinlah Allah akan menghadirkan orang yang tulus mencintaimu

Tolong hamba melupakannya wahai Sang Pemberi Kehidupan
Hamba ini insane yang khilaf dan silap dalam dosa
Ku titipkan cinta ini hanya kepada-Nya
Ya Rabb, biarkan pada saatnya kelak
Sang waktu menjawab “cinta yang hakiki

Kamis, 13 Juni 2013

Di mana Engkau?



Tak kulihat lagi bayanganmu
Hiasi hati yang kian meronta memanggilmu
Bayanganmu hilang laksana hujan berganti terang
Engkau tak terlihat lagi
Bahkan wajahmu telah buram tak berbentuk wajah

Lihatlah aku di sini letih menunggumu
Menunggu engkau keluar dari sangkar
Tapi engkau tak kulihat
Aku yang selalu menunggumu kiranya jenuh padamu
Aku rindu tapi rindu ini telah termakan waktu

Engkau tak terlihat lagi
Engkau telah tenggelam meninggalkan diriku
Engkau tidak ada, mati dimakan serigala jalang
Benarkah itu wahai pemuda kukagumi?
Hah, aku lelah, lelah menunggumu keluar
Engkau telah tiada, ke mana engkau?

Mesjid yang pernah kulihat, tak ada dirimu
Kampus hijau tak kupandang engkau
Kendaraan yang terparkir laksana rentetan antrian
Tak ada ku temukan engkau…
Di mana engkau? Di mana? aku merindukanmu
DA 3101 telah kusimpan di memori ini
Tapi engkau tak kulihat di barisan itu
Tak ada dirimu…

Aku lelah mencarimu, di mana engkau tak kulihat
Hah, di mana engkau bahkan dirimu tak ada
Lewat di depan rumah kecilku, aku bertanya lagi pada hati
Di mana engkau berada duhai pujangga hati?
Buram, buram, buram tak kulihat bayangan dirimu
Aku selalu bertanya di mana engkau?

Rabu, 08 Mei 2013

Uh

Uh....
Kata yang singgah di kelopak mata
Pertanda aku letih menghadapi semua glamor dunia
Dunia nan seakan menyeruku masuk ke alamnya

Uh...
Hari ini lagi ku katakan pada diri yang terdampar letih
Aku ingin bebas wahai dunia yang menggorogoti jiwaku
Uh...
Aku ingin mengamuk dalam liku yang ku rasa
Tak dapat ku hilangkan kegalauan ini

Mengapa semua terasa berat?
Aku terjatuh lagi pada kesalahan yang sama
Tapi tak mengapa bagi orang-orang nan tegar dalam hidupnya
Aku terjatuh lagi...
Tapi sakit ku rasa perjalanan bila berpaling kepada-Nya
 Kesalku pada jiwa nan mengulang kembali salah
Aku tak ingin kembali mengulang luka
Aku tak ingin kembali pada salahku
Cukup ini yang terakhir dalam hidupku

Wahai diri tak perlu engkau lelah
Tak perlu engkau usik diri yang lumpuh
Sadarlah engkau masih ada Tuhan Yang Mahakuasa
Sudahlah hapus semua uh dalam jiwamu

Gelisah


Tebar ragu mengusik jiwa yang lemah
Takut mengidam dalam tulang kerasku
Putus asa menjalar-jalar di kaki kecilku
Ibarat ular kian berbisa di kelopak mata
Khawatir merasuk ulu hatiku
Uh, aku gelisah di tengah jalan bengkokku

Rapuh melangkah kaki-kaki ini
Titik air mata meresap di hati
Kini gelisah mencabik-cabik jantung hidupku

Woi…woi…woi…
Ku katakan pada langit aku takut langit, titik gelap terlintas di sini
Lemah syaraf hijauku menjawab sendu
Woi…woi…woi…
Merayu bintang pancarkan cahaya di hati
Hanya bayangan tak berberkas singgah ku dapat
Merayu gerimis pada senja merindukan pelangi
Sulit ku rasa di penantian panjangku
Dia yang Maha Mengetahui
Kala ku tak mampu berdiri lagi
Dia yang Maha Mengetahui
Kala bunga-bunga harum tak lagi ku cium baunya
Dia yang Maha Mengetahui
Kala gelisah menipu jiwa yang rapuh
Tuhan tolong aku dalam gelisahku

Nasihat Untukmu Wanita

Wahai engkau yang bernama wanita
Tengok ranting-ranting pohon kian tua
Dedaunan layu dimakan zaman
Sejenak tak sadarkah engkau usiamu semakin senja?
Tidak, tidak, tidak…
Engkau tak sadar itu, rumput hijau pun merintih sendu

Wahai engkau yang bernama wanita
Lihatlah langit biru terusik awan hitam di sana
Gelap, hitam, suram, tak bercahaya lagi
Masihkah engkau tak sadar akan hakikat wanita sejati?
Wanita nan istiqomah menjaga iffahnya
Tegar diantara terjang ombak yang mengulung tinggi
Tersenyum indah bak mawar merah meski hati tertusuk duri
Adakah engkau seperti itu wahai wanita idaman?
Aku tak tahu itu, engkau pun tak tahu …

Wahai engkau yang bernama wanita
Ku persembahkan nasihat kecil di balik dinding
Tundukkan pandangmu padanya sang ikhwan
Yang kan mencuri setitik cinta di dalam hatimu
Lantunkan Al-Qur’an saat engkau sedih maupun bahagia
Karena setiap lembaran ayat-ayat firman-Nya
Engkau akan mengerti akan makna kehidupan dunia
Curahkan hidup dan matimu hanya untuk-Nya
Tuhan Semesta Alam yang Maha Mengetahui akan segalanya

Wahai engkau yang bernama wanita
Dengarkanlah nasihat kecil ibarat sebutir pasir  ini
Ku harap engkau tetap seperti embun yang menyejukkan hati
Ku harap engkau bak mentari menyinari bumi
Doaku untukmu wahai engkau yang bernama wanita
Semoga engkau menjadi wanita sejati…



Selintang Asa Dalam Lembah Kegagalan




Masih ada harapan…
Ketika engkau terpuruk akan keadaan yang membuatmu terjatuh
Di sana masih ada setitik harapan..
Jangan mengeluh ketika engkau terjatuh lagi dan lagi
Di sana ada Allah yang Maha Mengetahui apa yang kau perbuat
Ketika engkau menemui kegagalan..
Bukan berarti engkau berhenti berusaha dan memutuskan untuk berhenti
Wahai diri yang tersakiti oleh kegagalan
Ada segumpal harapan besar masih terlihat di sana
Kau pandanglah sejenak pelangi di antara awan putih
Masih ada harapan untuk menggores impianmu lagi
Ketika kegagalan menjumpaimu
Ketakutan hanya membunuh ragamu
Kekhawatiran hanya menyita luangmu
Sudahlah hapus rintik-rintik air matamu itu
Tak perlu kau rapuh ketika gagal dan terjatuh ke lembah yang sama
Ayo bangkit masih ada harapan
Ketika engkau menjumpai kegagalan bukan berarti Allah membencimu
Bukan berarti Allah marah kepada sikapmu
Tapi pada saat itu Allah sedang menegurmu
Mungkin ada yang salah dalam niatmu sehingga Allah memintamu mengubah
Lembaran-lembaran buram menjadi lembaran berisikan tulisan Allah
Ayo bangkit wahai diri yang menemui kegagalan
Sekarang mungkin engkau jatuh dalam kegagalan
Tapi lihatlah ke sana mentari masih bersinar diantara cahyanya
Hapus semua pikiran negatifmu
Karena itu tak ada guna untuk kau pikirkan
Masih ada harapan masih ada jalan menuju Roma
Sekarang engkau gagal masih ada lagi harapan untuk hari mendatang
Wahai diri yang terbuai akan glamor duka
Sandarkan diri kepada Allah karena hanya kepada Allah
Engkau temukan diri yang kuat..
Wahai diri pusatkan hatimu hanya kepada-Nya
Karena hanya dengan-Nya engkau menemukan diri yang tangguh