Tak
kulihat lagi bayanganmu
Hiasi
hati yang kian meronta memanggilmu
Bayanganmu
hilang laksana hujan berganti terang
Engkau
tak terlihat lagi
Bahkan
wajahmu telah buram tak berbentuk wajah
Lihatlah
aku di sini letih menunggumu
Menunggu
engkau keluar dari sangkar
Tapi
engkau tak kulihat
Aku
yang selalu menunggumu kiranya jenuh padamu
Aku
rindu tapi rindu ini telah termakan waktu
Engkau
tak terlihat lagi
Engkau
telah tenggelam meninggalkan diriku
Engkau
tidak ada, mati dimakan serigala jalang
Benarkah
itu wahai pemuda kukagumi?
Hah,
aku lelah, lelah menunggumu keluar
Engkau
telah tiada, ke mana engkau?
Mesjid
yang pernah kulihat, tak ada dirimu
Kampus
hijau tak kupandang engkau
Kendaraan
yang terparkir laksana rentetan antrian
Tak
ada ku temukan engkau…
Di
mana engkau? Di mana? aku merindukanmu
DA
3101 telah kusimpan di memori ini
Tapi
engkau tak kulihat di barisan itu
Tak
ada dirimu…
Aku
lelah mencarimu, di mana engkau tak kulihat
Hah,
di mana engkau bahkan dirimu tak ada
Lewat
di depan rumah kecilku, aku bertanya lagi pada hati
Di
mana engkau berada duhai pujangga hati?
Buram,
buram, buram tak kulihat bayangan dirimu
Aku
selalu bertanya di mana engkau?