Ungkapan Hati
Sahabat…
Izinkan
aku menghapus air mata lukamu
Walau saat ini aku asing dalam hidupmu
Izinkan aku meniti di atas perjalananmu
Yang penuh badai deras menghantam
tubuhmu
Sahabat…
Tahukah
engkau keberadaanmu
Seperti
pelangi nan indah di sanubari
Tapi
kau tak pernah memahami arti dirimu
Kau
terus seperti itu menunduk malu akan hadirmu
Sahabat…
Masih
ku lihat engkau bersembunyi
Di
antara bebatuan yang keras
Masih
ku lihat cahaya sinarmu mulai redup
Seakan
menelan jiwa ini dalam kehampaan
Sahabat…
Ketika
ku mencarimu kau tak ada
Ketika
ku mengaharapkanmu kau pergi
Ketika
keberadaanmu isyarat hatiku kau acuhkan
Ketika
kau mulai beranjak pergi aku tak kuasa
Sahabat…
Itukah
identitas dirimu yang sesungguhnya
Itukah
kamu yang selama ini tak ku tahu
Kalau
benar itu maka semua sekan tak berarti
Hadirku
hanya goresan pena yang tak bertinta
Sahabat…
Jika
kau mengerti dengarkanlah
Alunan syair janji yang pernah kita
cipta
Tapi
kau acuhkan aku karenanya
Berartikah
dia dalam titian hidupmu
Berartikah
dia daripada diriku ini
Sahabat…
Mungkin
saat ini aku hanya mata yang tertutup
Mungkin
aku hanya tangan kaku di hatimu
Mungkin
aku hanya kaki lumpuh di hidupmu
Pergilah
bersamanya lupakan diriku manusia cacat ini
Memang
bersamanya kau akan bahagia
Sahabat…
Jauh
di lubuk hatiku aku bahagia
Jika
kau bahagia pula bersamanya
Sebait
kata terakhir dariku untukmu sahabat
Terima
kasih engkau telah hadir dalam hidupku
Doa
Seorang Hamba
Ya Allah...
Hanya Engkau yang Maha Mengetahui
Apa yang akan terjadi nanti
Terhadap jalan hidup hamba
Hamba yakin seyakin-yakinnya
kepada-Mu
Engkau selalu memberikan yang
terbaik
Dalam hidup hamba ini
Ya Allah...
Pahit, manis roda hidup hamba
Hamba serahkan semua kepada-Mu
Hamba hanya dapat berdoa dan tawakal
Kepada-Mu wahai Yang Maha Kuasa
Ya Allah...
Hamba langkahkan hati dengan
basmallah
Menitih hari dengan rasa ikhlas
dalam setiap jejak
Berharap rido-Mu yang hamba raih
Ya Allah...
Engkau ajarkan hamba arti kehidupan
Engkau ajarkan hamba berbagi
kebaikan
Engkau sang Maha Pengajar
Engkau tegur hamba saat hamba lupa
Engkau sandaran hidup yang terindah
Ya Allah...
Jangan uji hamba dengan beban keras
Yang tak mampu hamba pikul lagi
Hamba lemah bahkan tak mampu berdiri
Tapi karena-Mu hamba kuat
Karena-Mu hamba tegar saat hamba
terjatuh
Ya Allah...
Hamba percaya kepada-Mu
Kepada takdir yang telah Engkau
gariskan
Apapun itu hamba husnudzan kepada-Mu
Wahai yang Maha Memiliki langit dan
bumi
Ya Allah...
Tolong hamba dalam risau ini
Tolong hamba dalam gelap ini
Tolong hamba dalam setiap apapun
Karena hamba tahu Engkau Maha
Penolong
Ya Allah...
Tiada tali yang lebih indah
Selain tali yang berpegang teguh kepada-Mu
Wahai yang Maha Memelihara
Kabulkan doa dalam setiap rintihan
ini
Ya Allah...
Hamba cukup akan nikmat-Mu
Hamba cukup dengan semua
pemberian-Mu
Wahai yang Maha Pemberi
Izinkan hamba masuk ke dalam
Surga-Mu
Surga firdaus-Mu yang Engkau
jelaskan
Dalam lembar ayat-ayat-Mu ya Rabb
Tak kuasa hamba menahan bara api
Neraka-Mu
Izinkan hamba tergolong dalam
Surga-Mu
Hanya itu permintaan terakhir hamba
Ya Allah...
Hamba tahu diri ini hina dan rendah
Dihadapan-Mu hamba hanya insan yang
bertumpuk dosa
Wahai yang Maha Pengampun
Ampunkan semua dosa-dosa ini
Izinkan hamba masuk ke dalam
Surga-Mu
Wahai yang Maha Lembut
Ya Allah...
Entah kapan nafas ini berhenti
Entah kapan kematian menjemput diri
ini
Hanya Engkau yang Maha Mengetahui
Ya Allah...
Ampuni hamba yang terlihat kotor ini
Wahai yang Maha Memaafkan
Izinkan hamba masuk ke dalam
Surga-Mu
Izinkan hamba masuk ke dalam
Surga-Mu
Ya Allah...
Kabulkan doa hamba yang lemah ini
Kabulkan wahai yang Maha Mengasihi
Kenangan Pantai Pagatan
Udara sejuk menenangkan kalbuku
Yang terhempas dalam beban kehidupan
Sang surya masih malu menampakkan
dirinya
Kepada pantai menaungkan kenangan
Aku berjalan di pasir pantai pagatan
Sambil menatap ke arah langit biru
Bertaburkan awan-awan putih nan
tersenyum
Seakan tebarkan syukur di dalam
hatiku
Teringat kebahagiaan terajut di sini
Pantai pagatan telah mengukir tawa
Berbisik hati merintih akan
kebahagiaan kembali
Tapi hanya bayangan itu yang ku
dapat
Bermain riang, berlari, berenang
bersama
Masih ku ingat bayangan itu lagi
Canda tawa yang seperti sekejap mata
Bersama pantai ini nan eksotik
Teringat wajah-wajah polos
teman-temanku
Di bibir pantai yang melukis tangis
kebahagiaan
Berpisah di sini saat kata
perpisahan terlontar
Seakan menyimpan goresan luka di
kalbu
Tak berdaya mendengar kata
perpisahan itu
Hanya tangis yang tersemat di dalam
kalbu
Pantai pagatan telah menyimpan jejak
kenangan
Di sini ku masih berdiri menanti
mereka kembali
Aku
Bukan Siapa-siapa
Aku tak akan pernah memanggilmu
Walau ku tahu aku membutuhkan
hadirmu
Aku tak akan pernah berbagi air mata
ini
Walau ku tahu hidup perlu berbagi
Aku
tak akan pernah menyadarkan keluhku
Walau ku tahu itu kan mengurangi
bebanku
Aku tak akan pernah menjadi orang
istimewamu
Walau ku tahu itu mudah bagiku
Aku tak akan pernah menghapus air
matamu
Walau ku tahu itu istimewa bagimu
Aku tak akan pernah memegang cintamu
Walau ku tahu itu harapan terbesarku
Karena aku bukan siapa-siapa
Karena aku bukan siapa-siapa
Bukan siapa-siapa selamanya
Di dalam hidupmu wahai permata
Siapa aku dalam hidupmu?
Adakah sosok ini berharga di
kalbumu?
Bukan siapa-siapa itu jawabku
Aku tak pantas berada di kehidupanmu
Aku tahu ada yang berharga dariku
Di sana engkau akan melihatnya
Sang rembulan kan menyinari harimu
Menghapuskan lukamu itu wahai
permata
Dia kan membelai hatimu
Ketika engkau rapuh akan citamu
Bersamanya akan mengukir bahagia
Bersamanya engkau kan raih citamu
itu
Wahai cinta yang sempat mengisi
Genggamlah dia sang rembulan itu
Dia terlihat indah di mataku ini
Dia yang pantas bersandar di hatimu
Karena denganku engkau kan terluka
Karena denganku engkau kan risau
Karena denganku engkau kan terjatuh
lagi
Bahagiaku melihatmu tersenyum
bersamanya